Mengenal Zaibatsu

zai

Jepang mengalami salah satu masa industrialisasi terhebat di Asia yang terjadi dalam era kekaisaran. Industrialisasi tersebut tak lepas dari peran para keluarga kaya atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘zaibatsu’.

Zaibatsu berasal dari kata ‘zai’ yang berarti uang atau kekayaan, dan ‘batsu’ yang berarti klan. Singkatnya, zaibatsu bisa diartikan sebagai klan kaya. Sejak masa Kekaisaran Meiji, zaibatsu merupakan istilah Jepang untuk konglomerasi industri dan bisnis keuangan.

Jika ditelaah, zaibatsu adalah grup bisnis keluarga yang terdiri dari perusahaan induk yang mengerami anak usaha lainnya. Beberapa zaibatsu bahkan memiliki sebuah bank untuk mengelola perputaran uang induk dan anak usahanya sendiri.

Bidang usaha tiap zaibatsu pun beragam, mulai dari perdagangan, pertambangan, perkebunan, otomotif, hingga jasa keuangan.

Dalam era awal sebelum Perang Dunia ke-2, terdapat empat zaibatsu yang menguasai perekonomian di Negeri Sakura. Empat zaibatsu tersebut antara lain keluarga Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo dan Yasuda.

Mitsui

Grup Mitsui merupakan salah satu zaibatsu yang tertua. Keluarga ini terbentuk menjadi zaibatsu di era kekaisaran Edo sekitar tahun 1673. Bisnis keluarga ini dimulai ketika Takatoshi Mitsui membuka toko kain di Nihonbashi, Tokyo.

Toko yang kemudian dikenal dengan nama Echigoya tersebut terus tumbuh dan saat ini menjelma menjadi salah satu jaringan ritel fesyen terkenal di Jepang, bernama Mitsukoshi Department Store.

Tak hanya itu, kesuksesan bisnis keluarga Mitsui membuat kekaisaran Edo mempercayakan bisnis jaminan emas dan perak, yang pada kemudian hari berkembang menjadi Mitsui Bank.

Pada 1990, bank tersebut melakukan merger dengan Taiyo Kobe Bank, dan kemudian bergabung dengan Sumitomo Bank pada 2002. Hal tersebut sukses melebur tiga grup finansial terbesar Jepang dan dikenal menjadi Mitsui Sumitomo Financial Group.

Mitsubishi

Nama Mistubishi lebih dikenal di Indonesia sebagai produsen otomotif dan elektronik. Klan Mitsubishi didirikan pada tahun 1870 oleh Yataro Iwasaki (1834–1885). Perusahaan ini mengadopsi nama Mitsubishi pada tahun 1873.

Mitsubishi dikenal dengan logo tiga berlian. Kata Mitsubishi berasal dari kata ‘mitsu’ yang berarti tiga dan ‘hishi’ atau ‘bishi’ yang berarti berlian, yang saat itu dikenal berbentuk ketupat. Usaha Mitsubishi didirikan dua tahun setelah Restorasi Meiji, dengan bisnis inti di bidang perkapalan.

Saat ini, bisnis Mitsubishi dikenal melalui beberapa perusahan, antara lain, Meiji Yasuda Life Insurance Company, Mitsubishi Aircraft Corporation, Mitsubishi Plastics, Inc., Mitsubishi Motors, Nippon Oil Corporation, Mitsubishi Research Institute, Inc.

Sumitomo

Sementara Grup Sumitomo bermula ketika seorang mantan bhiksu, Masatomo Sumitomo membuka toko buku dan obat-obatan di Kyoto. Namun, bisnis yang lebih menghasilkan dimulai ketika Riemon Soga, saudara ipar laki-laki Masatomo, belajar metode peleburan tembaga, ia mendirikan bisnis peleburan tahun 1590.

Bisnis peleburan tembaga itu diberi nama Izumiya, yang secara harfiah berarti toko musim semi. Dalam perjalanannya, bisnis peleburan dan penempaan yang dimulai di Kyoto pada akhir abad ke-17 dipindahkan ke Osaka. Bisnis klan Sumitomo terus berkembang, hingga mulai mengekspor tembaga, mengimpor sutra, menyediakan jasa keuangan.

Pada era Restorasi Meiji, Sumitomo diizinkan untuk mengimpor dan memanfaatkan mesin dari barat dan juga teknik pertambangan. Tak lama, bisnis Sumitomo bercabang ke berbagai lini, termasuk industri mesin dan batubara, kehutanan, perbankan dan bisnis pergudangan.

Perusahaan-perusahaan yang saat ini dikenal dalam Grup Sumitomo antara lain Sumitomo Chemical Co., Ltd., Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan Sumitomo Electric Industries, Ltd.

Yasuda

Klan bisnis Yasuda didirikan pada akhir era keshogunan Tokugawa oleh Yasuda Zenjiro (1838-1921), pengusaha dari Toyama, Provinsi Etchû (sekarang Prefektur Toyama). Yasuda awalnya berbisnis di penukaran mata uang, dan membuka kios pada 1863. Ia kemudian berkecimpung di bisnis perbankan dan keuangan, yang mengkhususkan diri dalam membiayai pedagang kecil, menengah hingga industrialis.

Pada tahun 1880, Yasuda mendirikan Yasuda Mutual Life Insurance Company (sekarang Meiji Yasuda Life Insurance). Yasuda Zenjiro dibunuh pada tahun 1921 setelah menolak untuk memberikan sumbangan keuangan untuk seorang ultra-nasionalis.

Sempat Akan Dibubarkan

Perjalanan klan kaya Jepang tersebut sempat mengalami masa krisis. Setelah menyerahnya Jepang pada Amerika Serikat (AS), pihak militer Negeri Paman Sam berupaya membubarkan zaibatsu. Saat itu, zaibatsu menjadi target pembubaran menyeluruh, dan puluhan perusahaan lainnya akan direorganisasi setelah pembubaran.

Pembubaran ini disebabkan karena AS ingin melemahkan ekonomi Jepang dengan memukul perusahaan-perusahaannya. Dengan pesatnya perkembangan zaibatsu, AS takut bakal tersaingi oleh ekonomi Jepang.

Namun, dalam perjalanannya, rencana pembubaran ini diubah oleh pihak AS. Mereka berbalik menilai para zaibatsu akan menguntungkan bagi ekonomi AS, baik dalam penyediaan senjata untuk perang maupun dalam bidang komersial. (CNN INDONESIA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *